Rasakan saja pedihnya
mengiris asamu yang pernah utuh
mengira dari juangmu penuh
tak kau temui, luruh

Mengombak
jadikan hatimu bagai pantai
menampung deburan detak
tak henti-henti meronta
dari dekap harap dan buai

Meggoyak
menghamburkan bagai badai
pecahan asamu terserak
puing-puingnya tersebar
dengan rasa tak sabar

Pedih yang berkuasa
mengambil alih semuanya
dengan paksa
lalu yang kau rasakan, siksa

D.17.9.21